Penjualan Senjata Meningkat di Israel Berkat Dorongan Pemerintah

  • Whatsapp
Seorang pria Israel membeli senjata di toko senjata dekat pemukiman Yahudi di Tepi Barat, Givat Zeev, Minggu, 11 Oktober 2015. (AP/Dan Balilty)

Contoh dramatis dari hal ini adalah terbunuhnya Yuval Castleman, seorang warga sipil Israel bersenjata, yang menembaki penyerang Palestina di Yerusalem bulan lalu, namun kemudian ditembak mati oleh seorang polisi, yang rupanya mengira dia adalah seorang penyerang.

Mirit Sharabi adalah seorang pakar keamanan di Institut Demokrasi Israel.
“Kekhawatirannya adalah, tidak semua pertimbangan yang perlu dibahas sebelum memberlakukan peraturan itu dan kepemilikan senjata diperluas tanpa memahami sepenuhnya konsekuensi peraturan tersebut terhadap warga negara Israel,” ujar dia.

Bacaan Lainnya

Sharabi juga mengatakan, “Dan harus dicamkan, sebenarnya ada distribusi senjata yang tidak merata, berdasarkan tingkat kedinasan seseorang di dalam ketentaraan. Meskipun pembedaan ini masuk akal, tetapi tidak ada cukup pemikiran dilakukan mengenai dampak pembedaan ini, dan distribusi yang tidak merata terhadap masyarakat-masyarakat Israel yang berbeda dan membentuk negara Israel ini, termasuk mereka yang yang tidak berdinas di ketentaraan.”

Menurut Small Arms Survey, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Swiss, pada 2017, data tahun terakhir yang ada, terdapat lebih dari setengah juta senjata api yang beredar di kalangan warga sipil di Israel.

Itu berarti 6,7 senjata per 100 ribu penduduk, jumlah yang relatif rendah.

Sebagai perbandingan, Amerika memiliki 120,5 senjata per 100 ribu penduduk, yang merupakan jumlah terbanyak di dunia.

Sebuah laporan oleh parlemen Israel, Knesset, memperkirakan bahwa 41 ribu permohonan izin kepemilikan senjata diajukan pada minggu pertama setelah serangan 7 Oktober.

Biasanya, sekitar 38 ribu aplikasi dibuat dalam setahun.

Kebijakan mempersenjatai warga sipil didukung oleh perdana menteri, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan bahwa warga sipil bersenjata telah berkali-kali mencegah bencana di masa lalu.

“Setelah Anda membagikan senjata kepada lebih banyak orang, hal-hal yang bisa terjadi, yang diperingatkan orang-orang, bisa terjadi. Sejalan dengan itu, kita tahu bahwa dalam gelombang terorisme yang telah ada sejak dekade terakhir, warga sipil , dan bahkan sebelum itu, kehadiran banyak warga sipil bersenjata menyelamatkan situasi dan mencegah terjadinya bencana besar,” kata Netanyahu.

“Jadi menurut saya dalam situasi saat ini kita harus melanjutkan kebijakan ini. Saya pasti mendukungnya. Kita mungkin harus membayar harganya, tetapi begitulah kenyataan hidup ini,” tambah dia. [Red]#VOA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *