Warga Deli Serdang Bantu Ratusan Pengungsi Rohingya yang Berlabuh dalam Kondisi Memprihatinkan

  • Whatsapp

Berbeda dengan sikap warga di Aceh, warga Deli Serdang-Sumatera Utara bahu-membahu membantu menyiapkan makanan dan mengumpulkan pakaian bekas untuk 147 pengungsi etnis minoritas Muslim-Rohingya yang berlabuh di teluk tak berpenghuni di dekat mereka. 

Sedikitnya 147 pengungsi etnis Rohingya mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), pada Sabtu (30/12) sekitar pukul 23.00 WIB. Teluk itu bersebelahan dengan Desa Kwala Besar yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumut.Mereka tiba dalam kondisi memprihatinkan, dengan makanan dan minuman yang sangat terbatas. Tanpa berpikir dua kali, warga Desa Kwala Besar langsung memberikan pertolongan dengan mengumpulkan makanan, minuman, dan baju bekas layak pakai untuk diberikan kepada para pengungsi, yang terdiri dari 53 laki-laki, 39 perempuan, dan 55 anak-anak.

Bacaan Lainnya

Saat ditemui VOA di lokasi berlabuhnya kapal reyot para pengungsi itu, Husni Thamrin, salah seorang warga Desa Kwala Besar yang ikut mengulurkan tangan, mengatakan, “Saya melihat mereka membutuhkan pakaian-pakaian bekas layak pakai. Dasar saya membagikan mereka makanan dan pakaian karena rasa kemanusiaan. Saya tidak tega melihat kondisi mereka.”

Perahu kayu yang membawa etnis Muslim Rohingya ke pantai desa Karang Gading, Deli Serdang, 1 Januari 2024. (Antara/Reuters)
Perahu kayu yang membawa etnis Muslim Rohingya ke pantai desa Karang Gading, Deli Serdang, 1 Januari 2024. (Antara/Reuters)

Menurut Husni masyarakat hanya bisa membantu etnis Rohingya ala kadarnya. Ia menyayangkan lambatnya bantuan dari pemerintah dan lembaga lain kepada para pengungsi yang sudah berada di sana sejak Sabtu.

“Cuma itu yang bisa kamu lakukan sebagai warga. Harapan kami sebagai masyarakat agar pemerintah cepat mengambil tindakan untuk membantu mereka,” ujarnya.

Sebagian Pengungsi yang Tiba Punya Kartu Pengungsi

Seratus empat puluh tujuh pengungsi Rohingya itu hanya berteduh menggunakan satu tenda yang terbuat dari terpal. Saat VOA mengunjungi lokasi berlabuhnya kapal tua yang ditumpangi para pengungsi, tampak sejumlah anak menangis, sementara ayah ibu mereka tidak dapat melakukan banyak hal. Mereka belum memiliki akses air bersih, meskipun tampak sejumlah makanan dan pakaian dari warga lokal di salah satu sudut tenda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *