TARAKAN | DN – Kebijakan Amerika Serikat (AS) terkait tarif impor dan Bea Masuk sebesar 32 persen dinilai memberatkan pelaku usaha, terutama di Kalimantan Utara (Kaltara). Menanggapi situasi ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Tarakan berkomitmen membantu pengusaha mencari alternatif pasar dengan tarif yang lebih bersahabat.
Ketua Kadin Kota Tarakan, Effendy Gunardi, mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menghambat ekspor dari Indonesia ke AS. Oleh karena itu, ia mendorong para pengusaha untuk menjajaki peluang di pasar lain yang menawarkan tarif lebih kompetitif.
“Pasar Eropa memiliki potensi besar dengan harga yang lebih menjanjikan. Produk Indonesia juga memiliki reputasi baik di sana, bukan hanya di Amerika Serikat,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Effendy menegaskan bahwa Kadin akan berperan aktif dalam membantu pengusaha menemukan pasar ekspor baru. Bersama pemerintah, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri untuk membuka peluang perdagangan yang lebih luas.