LAMONGAN – DN | Di tengah stigma bahwa statistik dan matematika ekonomi adalah ilmu “kering” dan jauh dari kehidupan nyata, seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Lamongan (FEB UNISLA), Erna Hayati, S.Si., M.Si., justru memandang keduanya sebagai fondasi penting dalam membentuk jiwa wirausaha yang tangguh dan cerdas.
Dalam refleksi akademiknya yang disampaikan Selasa (29/10/2025), Erna menekankan bahwa statistik bukan hanya soal menghitung, melainkan tentang membaca peluang dan memahami perilaku pasar. Ia menyebut bahwa kemampuan berpikir analitis yang diasah melalui statistik dan matematika ekonomi dapat menjadi bekal utama bagi mahasiswa untuk berani berwirausaha.
“Statistik tidak akan mengajarkanmu bagaimana menjadi kaya, tapi ia akan mengajarkanmu bagaimana tidak salah mengambil keputusan,” ujar Erna kepada mahasiswa dalam salah satu sesi kuliah.
Erna kerap menggunakan pendekatan kontekstual dalam pengajaran, seperti mengaitkan distribusi probabilitas dengan peluang sukses produk, atau menggunakan statistik inferensial untuk menganalisis hasil survei pelanggan. Menurutnya, pendekatan ini membuat mahasiswa lebih memahami manfaat praktis dari teori yang dipelajari.
“Ketika mahasiswa mulai menghitung margin keuntungan, membaca tren penjualan, atau memprediksi perilaku konsumen, di situlah ilmu bertemu praktik,” jelasnya.
Ia juga mencatat bahwa banyak mahasiswa FEB UNISLA kini mulai berani membuka usaha kecil-kecilan dan menggunakan pendekatan statistik dalam pengambilan keputusan bisnis mereka.










