“Sangat penting bagi kami untuk bersuara sampai dia dicopot dari jabatannya.”
Pendukung Yoon, Su Yo-hahn, 71 tahun, mengatakan deklarasi darurat militer oleh Yoon, yang menurut dugaan Su bertujuan untuk membasmi kekuatan anti-negara, memiliki “alasan yang sah”.
“Dia adalah seseorang yang dipilih oleh rakyat dan mewakili negara kita. Menyelamatkan Yoon adalah cara menyelamatkan bangsa kita,” kata Su.
Para pendukung Yoon sudah berkumpul di luar kediamannya pada Sabtu pagi sebelum demonstrasi besar terjadi pada pukul 13.00 waktu setempat di pusat Kota Seoul. Demonstrasi anti-Yoon terpisah direncanakan pada pukul 14.30 dan 16.00 waktu setempat.
Yoon menghadapi tuntutan pidana pemberontakan, salah satu dari sedikit kejahatan yang tidak tunduk pada kekebalan presiden. Artinya, Yoon bisa dijatuhi hukuman penjara atau bahkan hukuman mati.
Jika surat perintah tersebut dilaksanakan, Yoon akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap saat masih menjabat.
Pada Jumat (10/1), kepala keamanan kepresidenan Yoon mengundurkan diri. Dia menghadapi pertanyaan mengapa para pengawalnya menghalangi penangkapan Yoon pada hari yang penuh drama yang memaksa para penyelidik untuk urung menangkapnya karena kekhawatiran akan keselamatan.