Pemantauan Trend Asia dari tahun 2015 hingga 2022 menunjukkan terdapat 53 pekerja smelter yang meninggal dalam berbagai insiden, terdiri atas 40 pekerja Indonesia dan 13 pekerja asal China. Sedangkan dari pemantauan terbaru hingga September 2023, ada 19 kecelakaan kerja di smelter di mana 16 orang tewas dan 37 lainnya luka-luka.
“Kita harus melihat sendiri tentang bagaimana sebenarnya hilirisasi atau transisi energi yang mendapatkan karpet merah tetapi di hulunya sendiri sudah berdarah-darah. Jadi bisa kita lihat bahwa EV (Mobil Elektrik-red) yang ada di jalan sekarang, EV yang sedang kita lihat di jalan-jalan, komponen baterainya itu ada darah orang-orang seperti sekarang yang terjadi di Morowali sebenarnya,” papar Arko Tarigan dalam konferensi pers di kanal YouTube PHBI Nasional, pada Minggu (24/12).
“Baik di IMIP maupun di Gunbuster Nickel Industry itu kan persoalan ledakan tungku-tungku smelter itukan masih sering terjadi tetapi ini kok tidak ada perubahan bahkan kalau di IMIP sendiri ketika sudah ada ledakan di tungku 2 tapi kondisi di tungku berikutnya pun sebelum ada perbaikan yang menyeluruh tetap masih dipaksakan dipakai,” kata Ramidi, Minggu (24/11).
Menurut Ramidi, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja di PT ITSS harus diberikan sanksi tegas, bila terus dibiarkan dikhawatirkan kejadian serupa dapat berulang di masa mendatang. [Red]#VOA