“Kami telah mendengarkan apa yang menjadi keprihainan sektor ini selama proses tersebut, dan saya tahu bahwa terobosan ini menimbulkan kelegaan besar bagi sektor industri ini,” kata Sunak dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan, langkah ini akan mampu menekan biaya bagi bisnis dan bagi para konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.
Keterdesakan bagi penundaan ini berasal dari gangguan pada rantai pasokan global yang disebabkan oleh pandemi dan perang di Ukraina, menurut kantor Sunak di Downing Street.
Di bawah kesepakatan itu, tarif akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2024 untuk kendaraan yang tidak memiliki minimum 45 persen kandungan yang dibuat di Inggris atau Uni Eropa, dan dengan baterei yang setidaknya 50-60 persen bahan bakunya bersumber dari negara-negara ini.
Sektor industri ini memperkirakan, langkah untuk menunda ketentuan terkait syarat-syarat itu akan memberikan penghematan bagi pabrikan dan konsumen hingga 4,3 miliar pounds atau sekitar AS $5,5 miliar biaya tambahan, tambah kantor perdana menteri Sunak.