TAKALAR |DN – Kehadiran gerai Indomaret di Kelurahan Bukukunyi, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat. Meskipun operasionalnya telah mengantongi Perizinan Bangunan Gedung (PBG), warga mempertanyakan dampak ekonomi yang semakin menekan warung-warung tradisional.
Para pelaku usaha lokal mengalami penurunan drastis dalam pendapatan sejak ritel modern tersebut dibuka. “Dulu bisa mendapatkan Rp500 ribu sehari, sekarang tidak sampai separuhnya,” ungkap AR, salah seorang pemilik warung kelontong yang terdampak langsung.
Minimnya Respons Pemerintah dan Perlindungan UMKM