Sejauh ini, komitmen beralih dari limbah B3 telah mulai diterapkan oleh beberapa produsen tahu di Tropodo. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo telah mengangkut bahan bakar limbah B3 dari tempat produksi, sebagai langkah nyata dalam menghapus penggunaan bahan berbahaya di industri tahu.
“Saya meminta Kepala Desa Tropodo turut membantu memastikan bahwa warganya tidak lagi memakai bahan bakar yang berisiko tinggi,” pungkas Bupati Subandi.
Sementara itu, Kepala DLHK Sidoarjo Bahrul Amiq menegaskan bahwa beberapa bahan seperti karet, ban, sol sepatu, busa, dan styrofoam dilarang digunakan sebagai bahan bakar. Sebagian produsen telah meminimalkan pemakaian plastik dan mulai beralih ke kayu bakar, sebagai langkah awal sebelum sepenuhnya beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan adanya upaya bersama antara pemerintah daerah, provinsi, dan pelaku UMKM, diharapkan industri tahu di Sidoarjo dapat terus berkembang dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan.