BMKG: 19% Zona Musim Masuki Musim Kemarau, Operasi Modifikasi Cuaca Dimulai

  • Whatsapp
Seorang pria mendorong sepedanya sambil membawa ember berisi air melintas di depan sawah yang kering akibat kemarau di Lamongan, Jawa Timur, 30 Oktober 2014. (Foto: Juni Kriswanto/AFP Photo)

Kearifan Lokal Jaga Kelestarian Hutan di Pulau Rote

Diwawancarai melalui telepon, Iswardi Lay asal Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur mengatakan belajar dari situasi kekeringan yang berulang kali terjadi, masyarakat di wilayah itu senantiasa menjaga kelestarian hutan-hutan adat di mana terdapat sumber mata air.

Bacaan Lainnya

“Jadi ada hutan-hutan kecil, kalau dibading dengan Kalimantan tidak disebut hutan, tapi ada kawasan-kawasan sumber mata air yang tetap dilindungi, yang dia bisa mengairi beberapa sawah yang dekat-dekat yang radiusnya 1 hingga 2 kilometer,” kata Iswardi Lay Rabu (29/5) malam.

Selain itu warga juga juga diimbau untuk melakukan penghematan pemakaian air, antara lain dengan memanfaatkan air bekas cucian beras untuk menyiram tanaman.

Meskipun demikian kekeringan akan berdampak semakin menyusutnya ketersediaan air yang ditampung di embung yang berada di lahan kebun dan persawahan tadah hujan. Biasanya, seusai panen padi di bulan Juni, bila ada sisa air, lahan sawah dapat digunakan untuk menanam tanaman palawija.

“Kalau di Rote itu setelah selesai panen, lokasi-lokasi sawah itu kan dipakai tanam cabai, dipakai tanam semangka, ditanam bawang, bisa seperti itu. Nah, dampaknya secara ekonomi ada di situ,” jelas Iswardi Lay yang menambahkan hujan terakhir kali turun pada Minggu (5/5) yang lalu. [Red]#VOA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *