PEMALANG (MDN) – Masyarakat Desa Blendung, kecamatan Ulujami digemparkan dengan penemuan mayat, Selasa ( 22/8/2023 ) pagi.
Penemuan mayat perempuan yang masih remaja ini diduga korban pemerkosaan dan kekerasan, dikarenakan mayat tersebut sudah tidak memakai celana dalam (CD) dan belumuran darah diarea wajah.
Kanit Reskrim Polsek Ulujami Murdiyat mewakili AKP Teguh Hadi Santoso, Kapolsek Ulujami menelaskan. “Korban dengan ciri diperkirakan berusia 15 tahun dengan tinggi 140 cm, berwajah bulat rambut lurus hitam agak kemerah-merahan dan ditemukan masih memakai baju seragam Pramuka bertuliskan Gudep 27.05.208 dengan anting-anting pada telinga kanan kirinya,” jelas Murdiyat.
Menurut keterangan saksi-saksi di tempat penemuan mayat yang berhasil dihimpun, kronologi kejadiannya sekitar jam 8 pagi, saksi pertama seorang petani tambak melihat mayat perempuan tersebut terapung dialiran sungai, ketika hendak memberi makan ikan bandeng ditambaknya.
Lebih lanjut saksi kemudian memberi tahukan kepada dua saksi lainnya dan setelah dilihat keberadaan mayat perempuan terapung di pinggiran sungai akhir para saksi menghubungi perangkat desa Blendung dan dilanjutkan melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke Polsek Ulujami.
” Mendapat laporan tersebut, Polsek Ulujami langsung bergerak ke tempat kejadian perkara ( TKP ) dan melakukan pemeriksaan bersama petugas medis dari Puskesmas Mojo selajutnya jenasah korban dibawa ke RSUD Dr Azhari Pemalang ,” tutur Murdiyat.
Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya melalui Humas Ipda Anjar Lindu Wijaya didepan kamar RSUD Dr Azhari Pemalang menyampaikan jenasah korban yang ditemukan adalah seorang perempuan dengan indentifikasi masih terus dilakukan.
Sementara ketua Kwarcab kabupaten Pemalang Sukarso juga berupaya turut membantu pihak kepolisian dalam mencari identitas korban, dimana korban memakai baju seragam Pramuka dengan identitas kwaran Petarukan mengatakan, ” kami sudah meminta bantuan kepada kepala sekolah untuk membantu melacak dan mencari tau siapa korban dan keluarga korban agar bisa membantu kerja pihak kepolisian, dan kepada wali murid kami meminta bantuannya.” Pungkas Sukarso . [SIS]