Setidaknya 200 Tewas dalam Bentrokan Pasukan Suriah dan Loyalis Assad

  • Whatsapp
Bala bantuan pasukan keamanan Suriah dikerahkan di Latakia, Suriah, 7 Maret 2025. (Foto: AP)

Menurut lembaga pemantau Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, lebih dari 200 orang tewas sejak pertempuran meletus.

Kelompok bersenjata yang mendukung pemerintah baru Suriah menyerang sejumlah desa di dekat wilayah pesisir pada Kamis 6/3) dan berlanjut hingga Jumat (7/3). Insiden yang menewaskan puluhan orang itu merupakan serangan balasan atas serangan sebelumnya yang dilakukan loyalis Presiden terguling Bashar al-Assad terhadap pasukan keamanan pemerintah, menurut seorang pemantau perang.Bentrokan yang masih berlangsung tersebut menjadi kekerasan terburuk sejak pemerintah Assad digulingkan pada awal Desember oleh kelompok pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham. Pemerintah baru bertekad menyatukan Suriah setelah 14 tahun dilanda perang saudara.

Bacaan Lainnya

Menurut lembaga pemantau Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, lebih dari 200 orang tewas sejak pertempuran meletus. Dari jumlah itu, sekitar 140 orang tewas dalam serangan balas dendam di desa-desa, sementara korban lainnya mencakup setidaknya 50 anggota pasukan pemerintah Suriah dan 45 kombatan loyalis Assad. Perang saudara yang berlangsung sejak Maret 2011 merenggut lebih dari setengah juta nyawa dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.

Bentrokan terbaru pecah pada Kamis ketika pasukan pemerintah berusaha menangkap seorang buronan di dekat kota pesisir Jableh, tetapi disergap oleh loyalis Assad, menurut Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

Pasukan keamanan Suriah bertempur melawan pemberontakan yang dimulai oleh pejuang dari sekte Alawite milik pemimpin terguling Bashar al-Assad, di Latakia, Suriah, 7 Maret 2025. (Foto: Reuters)
Pasukan keamanan Suriah bertempur melawan pemberontakan yang dimulai oleh pejuang dari sekte Alawite milik pemimpin terguling Bashar al-Assad, di Latakia, Suriah, 7 Maret 2025. (Foto: Reuters)

Pada Kamis dan Jumat, kelompok bersenjata yang mendukung pemerintah baru menyerang Desa Sheer, Mukhtariyeh, dan Haffah di dekat pesisir, menewaskan 69 pria tanpa melukai satu pun perempuan, menurut lembaga tersebut.

“Mereka membunuh setiap pria yang mereka temui,” kata Kepala Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdurrahman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *