Kementerian Luar Negeri kembali berhasil mengevakuasi seorang warga negara Indonesia keluar dari Gaza, Palestina karena semakin memburuknya situasi di sana.
(DN) – Farid Zanzabil Al Ayubi, relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang sebelumnya menjalankan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia, di Gaza Utara, pada Sabtu (9/12) sekitar pukul 19.00 waktu Indonesia bagian barat, berhasil di evakuasi.
Farid bergerak ke gerbang Rafah bagian Gaza diantar oleh beberapa relawan sekitar pukul tujuh pagi. Bersama puluhan korban luka-luka dan sejumlah warga asing lain yang telah mendapat izin evakuasi dari Gaza, Farid keluar melewati pintu perbatasan Rafah, Mesir.
Farid merupakan satu dari tiga relawan MER-C yang sejak perang Israel-Hamas berkecamuk pada 7 Oktober, memutuskan untuk tetap tinggal di Gaza. Perang sempat berhenti selama beberapa hari setelah kedua pihak, yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan Qatar, sepakat melakukan gencatan senjata dan pembebasan sejumlah sandera. Lebih dari seratus tahanan Palestina juga dibebaskan dari berbagai penjara Israel. Selepas berakhirnya gencatan senjata, perang kembali berkobar dan semakin memperburuk situasi. Farid pun akhirnya meminta bantuan evakuasi.
Meskipun demikian dua relawan MER-C lainnya – Fikri Rafiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan – memutuskan tetap tinggal di Gaza untuk melanjutkan misi dan bantuan kemanusiaan sesuai amanah rakyat Indonesia saat menyumbang pembangunan RS Indonesia dulu. Sejak rumah sakit itu kewalahan dan akhirnya tidak lagi beroperasi, Farid bersama kedua temannya dievakuasi ke bagian selatan Gaza. Dan hari ini mahasiswa di Universitas Islam Gaza yang sudah bertugas di RS Indonesia sejak Februari 2019 itu memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan proses evakuasi Farid memerlukan waktu yang panjang dan proses yang sangat kompleks, terutama upaya untuk memasukan namanya dalam daftar yang diperkenankan untuk melintas.