KSSK: Perekonomian dan Sistem Keuangan Indonesia Stabil Pada 2023

  • Whatsapp

Ekonom Salamuddin Daeng mengungkapkan sistem keuangan domestik selama ini cenderung stabil. Hal tersebut, menurutnya, salah satunya dikarenakan sebagian besar investasi masuk ke sektor yang cenderung aman dan stabil, yakni instrumen portofolio surat utang negara.

Meski begitu, ia menegaskan, yang perlu diwaspadai di dalam sistem keuangan domestik adalah dampak kebijakan fiskal negara besar seperti Amerika Serikat.

“Cuma yang perlu diwaspadai bahwa ke depan, kebijakan The Fed (bank sentral AS, red) apakah terus akan mendorong suku bunga, dimana sekarang sudah 5,2 persen jadi itu angka yang tinggi sekali dan itu akan mendorong uang akan pulang kampung ke Amerika sana dan itu harus menjadi kewaspadaan terus menerus,” ungkap Salamuddin.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, jika Indonesia terus menaikkan suku bunga acuan, akan ada konsekuensi tekanan terhadap investasi di dalam negeri. Maka dari itu, katanya, diperlukan keseimbangan antara suku bunga dan sektor riil agar kelak tidak terlalu menimbulkan gangguan terhadap perekonomian.

Terkait pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran lima persen, menurutnya, bukan merupakan sesuatu yang luar biasa. Tingkat pertumbuhan tersebut menurutnya cukup standar yang mana tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, namun juga sulit untuk tumbuh lebih dari lima persen.

Ia mengakui bahwa konsumsi rumah tangga menjadi penopang kuat perekonomian domestik selama ini, dan menurutnya hal tersebut akan berlanjut pada tahun ini. Ia pun menyoroti penyaluran bantuan sosial (bansos) yang menurutnya cukup tepat dilakukan oleh pemerintah untuk lebih mendorong konsumsi masyarakat.

“Di tengah situasi krisis di manapun di seluruh dunia secara teori, itu kalau ekonomi belum pulih ya campur tangan pemerintah yang paling utama. Nah campur tangan pemerintah yang paling tepat ya bansos, karena kalau membangun industri, produktivitas dan lain-lain itu butuh waktu. Tapi kalau yang langsung bisa dengan bantuan pemerintah, karena kalau suku bunga juga tidak bisa mengangkat, menurunkan suku bunga juga tidak mungkin. Maka, ya… paling bisa dilakukan dengan pemerintah turun tangan mengguyur uang ke publik. Itulah yang bisa menopang konsumsi dan strategi itu ampuh menurut saya.” jelasnya.

Pada tahun 2024, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi masih akan berada di kisaran lima persenan karena masih ditopang oleh konsumsi yang kuat dari perhelatan pemilu yang berlangsung hampir sepanjang tahun ini. Namun, ia tetap memperingatkan agar pemerintah selalu tetap waspada terhadap berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. [Red]#VOA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *