Estonia, Lithuania dan Latvia termasuk di antara pendukung kuat politik, finansial dan militer Ukraina, dan beberapa di Baltik khawatir mereka dapat menjadi sasaran Moskow yang berikutnya.
“Negara-negara demokratis telah berbuat banyak untuk membantu Ukraina, tetapi kami perlu lebih banyak berbuat bersama-sama agar Ukraina menang dan penjajah kalah,” kata Presiden Estonia Alar Karis dalam sebuah pernyataan.
“Setelah itu ada harapan bahwa ini akan tetap menjadi agresi militer terakhir di Eropa, di mana seseorang ingin mendikte negara-negara tetangga dengan rudal, drone dan meriam sementara pilihan politik dapat dilakukan,” ujarnya.
Sementara perang Ukraina-Rusia berlarut-larut, pasokan militer Barat untuk Ukraina berkurang. Di AS, permintaan Presiden AS Joe Biden akan bantuan yang lebih banyak untuk Ukraina mengalami kemacetan di Kongres. Sementara itu, janji Eropa pada Maret lalu untuk menyediakan 1 juta selongsong artileri dalam 12 bulan tidak terpenuhi, dengan hanya 300 ribu yang dikirim sejauh ini. [Red]#VOA