Oleh: Dr. Abid Muhtarom, S.E., S.Pd., M.S.E.
(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Lamongan (UNISLA))
LAMONGAN – DN | Wisuda Universitas Islam Lamongan (UNISLA) ke-25 tahun ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan momentum bersejarah yang menandai babak baru peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lamongan. Setiap toga yang dikenakan para wisudawan dan wisudawati adalah simbol kemajuan daerah, penegasan bahwa Lamongan tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan berakhlakul karimah.
Peningkatan IPM suatu daerah tidak lepas dari tiga pilar utama: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dari ketiganya, pendidikan memiliki daya ungkit paling kuat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Lulusan UNISLA yang hari ini resmi menyandang gelar sarjana dan magister adalah hasil dari komitmen panjang universitas dalam membangun kualitas intelektual dan spiritual masyarakat Lamongan. Mereka adalah agen perubahan yang siap menggerakkan sektor-sektor produktif di berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, pendidikan, bisnis, hingga wirausaha sosial yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
UNISLA, dengan identitas keislaman yang moderat dan nilai-nilai ke-NU-an yang kuat, terus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter moral yang kokoh. Karena kemajuan ekonomi tidak akan berarti tanpa integritas. Pelanggaran bisnis, penyalahgunaan wewenang, dan perilaku ekonomi yang merugikan masyarakat hanya dapat ditekan jika para pelaku ekonomi memiliki kesadaran etik yang tinggi. Di sinilah peran strategis UNISLA: menanamkan nilai-nilai moral ekonomi Islam agar para lulusan dapat menjadi pelaku ekonomi yang berkeadilan, transparan, dan berpihak kepada kepentingan publik.










