Wisuda UNISLA ke-22: Cinta Almamater, Spirit Keilmuan, dan Transformasi Ekonomi Lamongan

  • Whatsapp

Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, saya melihat bahwa lulusan UNISLA berpotensi besar dalam memperluas ruang ekonomi daerah. Mereka tidak hanya siap menjadi pegawai atau aparatur, tetapi juga bermental wirausaha. Banyak di antara alumni UNISLA yang kini sukses membangun usaha mandiri, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi masyarakat Lamongan. Fenomena ini menjadi bukti konkret bahwa investasi dalam pendidikan tinggi memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap pembangunan ekonomi lokal.

Dengan meningkatnya jumlah lulusan berkualitas, maka tingkat produktivitas masyarakat juga meningkat. Lulusan yang memahami digitalisasi bisnis, manajemen keuangan, dan inovasi sosial akan membawa Lamongan menuju ekonomi yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Transformasi ekonomi daerah tidak lagi hanya bertumpu pada sektor pertanian atau perikanan, tetapi juga pada sektor jasa, teknologi, dan industri kreatif yang kini mulai tumbuh di berbagai kecamatan.

Bacaan Lainnya

Saya percaya, kehadiran para wisudawan dan wisudawati UNISLA di tengah masyarakat akan menjadi katalisator peningkatan IPM Kabupaten Lamongan. Mereka akan menjadi motor penggerak inovasi, pelopor kewirausahaan, dan pionir pembangunan berbasis potensi lokal. Dengan demikian, visi besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tidak berhenti di ruang kuliah, tetapi terus berlanjut dalam setiap langkah pengabdian mereka di masyarakat.

Sebagai bagian dari perguruan tinggi yang berakar kuat di bumi Lamongan, UNISLA tidak bisa berjalan sendiri. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan yang selalu bersinergi dalam mengembangkan sektor pendidikan tinggi. Dukungan konkret dari Bupati dan seluruh jajaran Pemda telah memberikan ruang yang luas bagi UNISLA untuk berkontribusi dalam berbagai program pembangunan daerah, mulai dari pemberdayaan UMKM, peningkatan literasi keuangan, hingga digitalisasi ekonomi desa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *