Badan kesehatan PBB tersebut mengeluarkan peringatan produk medis untuk “mendorong kewaspadaan” oleh otoritas nasional, dan kemungkinan besar akan melakukannya dalam hal ini, “tergantung pada konfirmasi rincian tertentu dari pihak-pihak yang berkepentingan”.
Kenvue menyatakan bahwa mereka telah menguji batch yang ditarik oleh Nigeria dan tidak menemukan adanya kandungan dietilen atau etilen glikol.
Pernyataan tersebut juga menambahkan, “Kami terus bekerja sama dengan otoritas kesehatan dan WHO serta terlibat dengan NAFDAC untuk memahami hasil tes mereka, termasuk memverifikasi keaslian produk sampel, metodologi pengujian yang digunakan, dan hasil yang dilaporkan oleh badan tersebut.
Sejak penarikan kembali obat tersebut di Nigeria, lima negara Afrika lainnya juga menarik produk yang sama dari pasaran, yakni Kenya, Rwanda, Tanzania, Zimbabwe, dan Afrika Selatan, tempat obat tersebut dibuat.