Pada Literation Expo 2025 ini, Lemdiklat Polri menampilkan sekitar 50 ribu produk buku. Seluruh buku tersebut tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak, tetapi juga telah didigitalisasi agar dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Lemdiklat Polri.
“Selain produk buku fisik, semuanya juga dimasukkan ke dalam bentuk digital yang mudah diakses oleh siapa saja di seluruh lembaga pendidikan Lemdiklat Polri. Ada juga produk-produk inovasi lainnya yang terintegrasi dengan lembaga pendidikan,” jelas Wakapolri.
Komjen Dedi juga menyoroti hasil riset UNESCO yang menunjukkan bahwa tingkat literasi Indonesia masih rendah. Dari 208 negara, Indonesia menempati peringkat 100, berada di bawah Filipina, Brunei, Malaysia, dan Singapura. Menurutnya, Literation Expo ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan pemerintah dan harus terus berkelanjutan.