Ia menyoroti pentingnya pemetaan kewilayahan secara akurat, yang meliputi data calon pengantin, ibu hamil, serta keluarga berisiko stunting. Menurutnya, basis data ini krusial untuk menentukan langkah intervensi yang efektif dan tepat sasaran.
Wabup Joko juga menekankan pentingnya pendekatan preventif, dengan menyasar kelompok rentan seperti remaja putri, ibu hamil, dan keluarga berisiko tinggi. Dukungan organisasi perempuan dan komunikasi antar kelembagaan turut dinilai strategis dalam mengoptimalkan gerakan cegah stunting.
“Pola intervensi harus simultan dan berkelanjutan, terutama di wilayah dengan prevalensi stunting yang tinggi,” tegasnya.
Plt. Camat Grabagan, Sucipto, melaporkan bahwa wilayahnya mencatat angka stunting yang cukup tinggi. Ia berharap dukungan penuh dari TPPPS kabupaten agar intervensi yang dijalankan memiliki daya jangkau yang lebih luas. “Kami sangat berharap adanya program yang menyentuh langsung rumah tangga, terutama terkait edukasi dan pemenuhan gizi,” ujarnya.