Untuk mendukung upaya pengurangan risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahab, epidemi dan wabah penyakit, serta kegagalan industri (bencana non alam) ini diperlukan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta dan masyarakat sendiri.
“Karena pencegahan, dan penanganan bencana alam tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, namun membutuhkan kerjasama dan koordinasi berbagai pihak. Sehingga kita harus bergotong royong untuk saling berkolaborasi, dan bekerjasama,” ujar Agus Purnomo, SH.
Ditempat yang sama, Danton 3 SSK Satgas TMMD ke- 125 Kodim 0813 Bojonegoro Letda Mar Rohmad Widodo, mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan atau sosialisasi ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman masyarakat khususnya warga Desa Soko tentang kemandirian, peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana alam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan holistik dalam program TMMD, karena pembangunan yang dilakukan pada program tersebut tidak hanya bersifat fisik seperti perbaikan infrastruktur saja, tetapi pembangunan mental dan pengetahuan masyarakat juga dilakukan agar lebih tanggap terhadap ancaman bencana.