Serangan itu dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak dari milisi yang didukung Iran di kawasan Irak utara mencederai tiga tentara AS.
“Kami sedang berada dalam perang multiarena, kami sedang diserang dari tujuh sektor yang berbeda, Gaza, Lebanon, Suriah, Judea dan Samaria, Irak, Yaman dan Iran. Kami telah merespons dan mengambil tindakan untuk sektor-sektor perang itu, dan saya sampaikan di sini segamblang mungkin, siapapun yang bertindak melawan kami merupakan sasaran potensial, tidak ada imunitas bagi siapapun,” kata Yoav Gallant.
Gallant berbicara dalam pertemuan Komite Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan di Knesset di Tel Aviv. Namun, dia menahan diri untuk merinci lebih jauh, di medan perang mana Israel telah bertindak.
Sementara itu, AFP melaporkan tiga pejuang lain juga terbunuh dalam serangan Israel yang juga menewaskan Jenderal Razi Moussavi, menurut pemantau perang pada Selasa.
Moussavi menjadi target beberapa saat setelah dia memasuki lahan pertanian di sebuah kawasan yang dikuasai oleh kelompok yang didukung Iran, kata lembaga pemantau asal Inggris yang memiliki jaringan sumber cukup kuat di lapangan itu.
Warga di distrik Sayyida Zeinab di selatan Damaskus, di mana serangan itu terjadi, melaporkan bahwa kelompok yang didukung Iran ini telah mengetatkan pengamanan di sana.
Pada Selasa petang, lembaga pemantau itu juga melaporkan bahwa rudal darat ke darat Israel menarget dua posisi yang dikuasai pejuang pro Iran di dekat wilayah Golan di Suriah yang diduduki Israel, tanpa segera melaporkan korban jiwa.
Salah satu tentara itu berada dalam kondisi kritis, kata militer Israel. Rudal itu menghantam gereja Yunani Ortodoks di desa Iqrit, kata militer Israel dalam pernyataan sebelumnya.
Gereja yang terletak di puncak bukit itu berada di Iqrit, sebuah desa berpenduduk Kristen Palestina yang warganya dipaksa untuk pergi dalam perang tahun 1948 dan pembentukan negara Israel.
Perbatasan antara Lebanon dan Israel telah mengalami peningkatan baku tembak, terutama antara pasukan Israel dan Hizbullah, sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, yang meningkatkan kekhawatiran konflik lebih luas.