TAKALAR – MDN | Kasus dugaan korupsi dalam proyek digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina kembali menjadi sorotan publik, khususnya di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka secara terang benderang hasil penyidikan kasus ini disampaikan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takalar melalui Kepala Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi (Kabid PAO), Aditya.
Proyek digitalisasi SPBU Pertamina bertujuan untuk menghadirkan sistem pemantauan distribusi dan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara near real-time di 5.518 titik SPBU dari total sekitar 7.000 SPBU di seluruh Indonesia. Infrastruktur digital, termasuk data center dan konektivitas untuk 75.000 nozzle, digarap oleh PT Telkom dan anak perusahaannya, PT PINS.