Dalam forum tersebut, Wali Kota Eri juga mengajak para orang tua melakukan introspeksi diri saat anak terlibat dalam perilaku menyimpang, seperti geng motor, bullying, atau konsumsi alkohol.
“Jangan hanya menyalahkan anak. Mungkin ada celah dalam pola asuh kita yang perlu diperbaiki,” tegasnya.
Ia menyampaikan optimisme bahwa MOOT dapat menjadi fondasi kuat dalam membentuk moral dan akhlak anak berdasarkan nilai-nilai agama dan Tujuh Praktik Baik Indonesia Hebat, sejalan dengan Pancasila. Cita-cita itu diharapkan mampu menjadikan Surabaya sebagai kota yang bebas dari perundungan, kenakalan remaja, dan perilaku destruktif.