Para pakar ekonomi daerah menilai beberapa faktor utama yang memengaruhi tingginya SILPA di Bojonegoro, antara lain:
1. Perencanaan yang Kurang Matang.
Proses penganggaran yang tidak mempertimbangkan analisis kebutuhan riil masyarakat kerap berujung pada ketidakcocokan antara program dan pelaksanaannya.
2. Birokrasi yang Kompleks. Prosedur administratif yang berbelit sering kali menghambat pencairan dana dan pelaksanaan program.
3. Kapasitas SDM yang Terbatas. Rendahnya kapasitas sumber daya manusia dalam manajemen anggaran dapat memperlambat pelaksanaan program yang telah direncanakan.
Solusi di Era Kepemimpinan Baru
Setyo Wahono berencana untuk mengatasi SILPA, di antaranya:
Peningkatan Kualitas Perencanaan.
Menggandeng lembaga akademik dan praktisi untuk menyusun anggaran berbasis data dan kebutuhan masyarakat.
Penerapan Teknologi Digital.
Mempercepat proses adminstrasi dan meningkatkan implementasi sistem IT untuk meminimalkan kebocoran.