Setidaknya 200 Tewas dalam Bentrokan Pasukan Suriah dan Loyalis Assad

  • Whatsapp
Bala bantuan pasukan keamanan Suriah dikerahkan di Latakia, Suriah, 7 Maret 2025. (Foto: AP)

Minta Bantuan Rusia

Puluhan orang berkumpul pada Jumat di luar pangkalan udara utama Rusia di Suriah, dekat Jableh, untuk meminta perlindungan dari Moskow. Rusia ikut campur dalam konflik Suriah pada 2015 dengan mendukung Assad, meskipun belakangan juga menjalin hubungan dengan pemerintah baru. Sejak meninggalkan Suriah pada Desember, Assad diketahui tinggal di Moskow.

Bacaan Lainnya

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa Moskow “berkoordinasi erat dengan mitra asing demi kepentingan de-eskalasi situasi yang cepat.”

“Kami menegaskan kembali posisi berprinsip kami dalam mendukung kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Republik Arab Suriah,” kata pernyataan itu. “Kami berharap bahwa semua negara yang memiliki pengaruh terhadap situasi di Suriah akan berkontribusi pada normalisasinya.”

Peringatan dari Turki

Turki, yang dulu mendukung pemberontak saat Assad masih berkuasa, memperingatkan pada Jumat bahwa pertempuran yang sedang berlangsung menjadi ancaman serius bagi pemerintah baru.

“Upaya intensif sedang dilakukan untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di Suriah,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, dalam sebuah unggahan di X. “Di titik krusial ini, serangan terhadap pasukan keamanan dapat menghambat upaya membawa Suriah menuju masa depan yang bersatu dan solid.” [Red]#VOA