Dapur MBG ditujukan untuk kelompok masyarakat rentan seperti siswa sekolah, ibu hamil, hingga balita stunting. Melalui menu bergizi yang disediakan secara gratis, diharapkan dapat mengurangi angka kekurangan gizi serta mendorong terciptanya SDM unggul di tingkat lokal maupun nasional.
Selain manfaat gizi, program dapur MBG juga memberikan dampak berganda (multiplier effect) terhadap ekonomi desa. Mulai dari pelibatan UMKM lokal, pertanian, peternakan, hingga lembaga pendidikan dan keagamaan, seluruh sektor ini dapat bergerak bersama mendukung ketahanan pangan desa.
“Dengan kolaborasi lintas sektor, dapur MBG bisa menjadi mesin penggerak ekonomi lokal, bukan sekadar dapur makan gratis,” tegas Lia, yang juga dikenal sebagai putri dari tokoh NU KH Maskur Hasyim.
Dapur MBG menjadi salah satu program unggulan yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang pembangunan manusia. Dengan cakupan yang terus meluas dan partisipasi masyarakat yang tinggi, program ini diyakini mampu menciptakan generasi emas Indonesia pada 2045.