Kala itu, M. Yasin yang menjabat sebagai komandan pasukan polisi di bawah pimpinan Jepang, memimpin operasi pembongkaran senjata.
Senjata tersebut kemudian dibagikan kepada laskar rakyat dan pasukan Polisi Istimewa yang resmi menjadi Polisi Indonesia pada 21 Agustus 1945.
Keberanian Polisi bersama rakyat Surabaya menjadi bukti nyata bahwa semangat juang tidak bisa dibendung.
“Polisi bahu-membahu bersama laskar rakyat untuk merebut senjata musuh, menghadapi pasukan sekutu, hingga meletus pertempuran besar di Surabaya,” tutur Kombes Pol Luthfi, pada Senin (18/08/2025).
Pertempuran Surabaya 1945 meninggalkan catatan penting: pengorbanan jiwa raga demi tegaknya kemerdekaan Republik Indonesia.