Selain itu, ia juga menambahkan bahwa banyak pemilik tambang di Tuban tidak bertahan lama jika hanya memiliki satu atau dua tambang ilegal.
“Maaf, Hp saya, saya matikan karena hujan terus,” ucap Santoso seakan mengetahui akan terjadi banjir bandang pada 17 Desember 2024.
Salah satu karyawan SN yang meminta namanya tidak disebutkan untuk alasan keamanan, menjelaskan bahwa ia tetap menerima gaji meskipun minim.
“Pak SN lebih mendahulukan biaya atensi agar bisa terus bekerja,” kata karyawan tersebut pada 9 Januari 2025.
Karyawan itu menambahkan bahwa sekarang SN hanya mengelola tambang yang memiliki izin, sedangkan tambang ilegal dialihkan atas nama mandornya untuk mengurangi biaya atensi.
“Sejak Pak SN tidak muncul, malah LSM dan media yang ramai, kami jadi bekerja dengan was-was,” pungkasnya.