TUBAN | DN – Media sosial sedang ramai memberitakan penyebab banjir bandang yang menghancurkan sebagian wilayah Tuban. Dari informasi yang di lansir dari halaman media online dapat kita ketahui, Fahmi Fikroni, Ketua Komisi II Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Tuban, menanggapi bahwa penyebab banjir di kawasan Pasar Rengel mirip dengan wilayah lainnya seperti Kecamatan Kerek dan Montong.
“Lahan resapan air semakin berkurang, justru aktivitas tambang semakin marak,” ungkap Fahmi Fikroni.
Menurut Fahmi, ia sering menerima laporan mengenai aktivitas penambangan yang tidak memiliki izin di wilayah Kabupaten Tuban.
“Sangat banyak tambang di Tuban yang tidak berizin,” tegasnya.
Sebelum musibah banjir, SN, nama bos tambang terbesar di beberapa wilayah di Tuban, menyampaikan pengakuan mengejutkan. Ia mengungkapkan bahwa untuk melakukan kegiatan tambang ilegal di Tuban jika hanya dengan satu lokasi saja tidak cukup untuk membayar biaya atensi.
“Biaya atensi saya dari tingkat bawah hingga pusat per bulan mencapai puluhan miliar rupiah,” ungkap SN.