Program ini juga menjadi langkah strategis menuju zero pelanggaran lalu lintas di tingkat desa dan kelurahan.
Salah satu contoh nyata penerapan program KTL di Kabupaten Lamongan terletak di Desa Sidorejo, Kecamatan Deket, yang menjadi lokasi penilaian oleh Ditlantas Polda Jatim.
Desa tersebut telah menerapkan berbagai fasilitas keselamatan seperti marka jalan, rambu, jalur pejalan kaki, serta area edukasi keselamatan bagi anak-anak dan warga.
“ Keberadaan Kampung Tertib Lalu Lintas bisa menjadi role model bagi kawasan lain, serta memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dan lingkungan. Tidak hanya sebatas kelalulintasan, tetapi juga membentuk habitat yang sehat, indah, dan bernilai ekonomi.” jelas AKP Nur Arifin.
Lebih lanjut, beliau juga menambahkan bahwa keberadaan Duta Lalu Lintas menjadi bagian penting dari strategi edukasi Polri dalam menyebarkan pesan keselamatan di jalan dengan pendekatan yang kreatif, humanis, dan mudah diterima oleh generasi muda.
“ Melalui ajang ini, kami berharap lahir generasi muda Jawa Timur yang tidak hanya cerdas di jalan, tetapi juga berkarakter disiplin, beretika, dan berbudaya keselamatan.” tutupnya.
