Kremlin memberikan suaka kepada pemimpin Suriah yang digulingkan dan keluarganya di Moskow, serta menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah tersebut.
Bagi Rusia, jatuhnya Assad merupakan pukulan serius.
Kate Johnston adalah peneliti di Lembaga kajian Center for a New American Security di Washington. “Campur tangan Rusia di Suriah sebagai cara untuk menunjukkan kekuatannya di dunia, dan bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hal-hal di luar lingkungan terdekatnya. Jadi, menurut saya, terkait dengan dampak geopolitik, hal itu menunjukkan bahwa Rusia kurang kuat, seperti yang ingin diproyeksikannya kepada negara-negara lain di dunia,“ ulasnya.
Para analis mengatakan, pihak-pihak lain akan mengambil keuntungan atas jatuhnya Assad, setelah perang saudara di Suriah selama 13 tahun.
Mark Hannah dari lembaga kajian Institute for Global Affairs mengatakan, “Yang paling beruntung adalah Turki. Presiden Turki Erdogan sangat senang karena Trump akan menarik militer Amerika dari Suriah. Pengaruh Turki menjadi lebih penting di negara itu. Jadi, saham Erdogan dan Turki naik, sedangkan stok di Rusia turun.”
Para pejabat Rusia mengatakan, mereka menghubungi penguasa baru Suriah, dan ini menunjukkan bahwa Moskow ingin mencapai kesepakatan untuk mempertahankan kehadirannya di Suriah.