Resmi Jadi Anggota BRICS, Menlu Sugiono: Indonesia Dipandang Sebagai Negara Penting

  • Whatsapp
Menlu Sugiono memastikan sebagai anggota BRICS, Indonesia akan memastikan jembatan kepentingan negara-negara berkembang dan kawasan Indo-Pasifik. (Foto: Ilustrasi/AP)

Menurut Irman Gumilang Lanti, klaim pihak BRICS bahwa platform baru itu menjadi suara bagi negara-negara global South patut ditelaah lagi karena tidak memberi keuntungan ekonomi yang signifikan, kecuali kerja sama dengan China atau Rusia.

Menjadi anggota melalui BRICS di tengah situasi persaingan global yang panas, tidak tepat. Apalagi pada saat bersamaan, Amerika akan kembali dipimpin Donald Trump yang cenderung mengutamakan kepentingan internal Amerika Serikat, tambahnya.

Bacaan Lainnya
Staf merapikan bendera negara-negara BRICS sebelum foto bersama pada KTT BRICS di Xiamen, China, 4 September 2017. (Wu Hong/Pool Photo via AP)
Staf merapikan bendera negara-negara BRICS sebelum foto bersama pada KTT BRICS di Xiamen, China, 4 September 2017. (Wu Hong/Pool Photo via AP)

Brazil sebagai ketua BRICS tahun ini pada Senin (6/1) mengumumkan keberadaan Indonesia sebagai anggota kesepuluh, atau yang terbaru dalam organisasi ekonomi multinasional itu, setelah Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Meskipun BRICS merupakan blok negara-negara non-Barat yang sifatnya lentur, ekspansi kelompok ini sejak tahun lalu telah ikut membawa implikasi geopolitik. Sepuluh negara anggota BRICS saat ini mencakup lebih seperempat ekonomi global dan hampir separuh populasi dunia. Walhasil pandangan-pandangan yang disampaikan BRICS akan ikut didengar, karena memberi alternatif perspektif baru selain yang selama ini didominasi Barat.

BRICS berdiri sejak 2009, mulanya disebut BRIC dengan anggota Brazil, Rusia, India, China. Pada 2010, Afrika Selatan diajak masuk oleh China dan nama mereka berubah menjadi BRICS. [Red]#VOA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *