Raih Nominasi Penghargaan Emmy di AS, Komposer Surabaya: Kuncinya Tahan Banting

  • Whatsapp
Laurentia Editha, komposer musik untuk film dan acara televisi di Los Angeles, California (dok: Laurentia Editha)

Tanpa disadari, tak jarang Lauren memasukkan unsur suara yang terinspirasi dari musik tradisional Indonesia. Salah satunya dentingan gamelan.

“Kalau sudah (lahir dan besar) di Indonesia, terus pindah negara, aku sering dengar dulu orang bilang, musik-musik yang (Anda dengar saat tumbuh dewasa, cenderung Anda bawa),” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Raih Nominasi Emmy

Belum lama ini, karya musik Lauren untuk serial dokumenter Netflix, Island of the Sea Wolves, bahkan meraih nominasi dalam ajang penghargaan Daytime Emmy di Amerika belum lama ini, untuk kategori arahan dan komposisi musik terbaik.

Laurentia Editha saat menghadiri ajang penghargaan Daytime Emmy di AS (dok: Laurentia Editha)
Laurentia Editha saat menghadiri ajang penghargaan Daytime Emmy di AS (dok: Laurentia Editha)

“Seneng sih, tapi kayak apa ya, aku enggak bayangin bakal menang atau enggak, tapi dinominasiin itu udah kayak kemenangan tersendiri menurutku. Soalnya ada kayak recognition gitu lho, jadi aku netral banget,” papar Lauren.

“Jadi waktu dinominasi senang banget. Masalah menang, enggak menang, itu masalah nanti,” tambahnya sambil tertawa.

Laurentia Editha bersama tim di acara Daytime Emmy di Los Angeles, California (dok: Laurentia Editha)
Laurentia Editha bersama tim di acara Daytime Emmy di Los Angeles, California (dok: Laurentia Editha)

Keluarga Lauren pun ikut senang mendengar kabar ini. Namun, bagi Lauren yang lebih menyenangkan adalah ketika menghadiri ajang penghargaan itu sendiri.

“Pakai dresses, make up, segala macam, jadi kayak fun banget,” katanya.

Tahan Banting

Namun, jalan untuk meraih pencapaian dan berada di titik yang sekarang pun tidak mudah ia lalui. Kuncinya bagi Lauren adalah harus ulet dan tahan banting.

“Soalnya ini bukan industri gampang sih, emang banyak deadline-nya juga kayak enggak tahu diri,” kata Lauren sambil bercanda.

“Kayak minta selesai 1 minggu, minta selesai 3 hari, tapi harus tahan banting, harus benar-benar mau,” tambahnya.

Desainer Diana Putri (kiri) dan fotografer sekaligus sutradara, Reinhardt Kenneth (kanan) dok: Reinhardt Kenneth
Desainer Diana Putri (kiri) dan fotografer sekaligus sutradara, Reinhardt Kenneth (kanan) dok: Reinhardt Kenneth

Reinhardt Kenneth yang mewakili Diana Couture, karya desainer asal Surabaya, Diana Putri di Los Angeles, California pernah bekerja sama dengan Lauren.

Lauren pernah menggarap musik untuk peragaan busana koleksi ‘Diana Couture’ tahun 2017 dan 2018 di ajang Los Angeles Fashion Week. Menurutnya, Lauren adalah sosok yang benar-benar luar biasa.

“Kemampuannya dalam memadukan aransemen yang besar, megah, dan epik dengan sedikit sentuhan budaya Indonesia, dan dipadukan dengan lagu-lagu pop kekinian, yang dibawakan dengan cara kontemporer yang “modis,” sungguh menginspirasi. Musiknya jelas menjadi salah satu highlight utama dari setiap peragaan busana,” kata Reinhardt kepada VOA.

Untuk kedepannya, Lauren akan merilis karya untuk sebuah proyek dimana ia ikut terlibat. Walau masih dirahasiakan, menurutnya, proyek ini sangat bagus dan sangat dekat dengan kampung halaman. Rencananya, karya Lauren ini akan dirilis di tahun 2024 ini. [Red]#VOA