Raih Nominasi Penghargaan Emmy di AS, Komposer Surabaya: Kuncinya Tahan Banting

  • Whatsapp
Laurentia Editha, komposer musik untuk film dan acara televisi di Los Angeles, California (dok: Laurentia Editha)

Tidak hanya rela naik bis selama dua jam untuk pergi ke tempat magang, terkadang Lauren juga harus mencari pekerjaan ke-2, bahkan ke-3 jika penghasilannya kurang.

Kerja di Perusahaan Hans Zimmer

Bacaan Lainnya

Akhirnya di tahun ke-2 Lauren di Los Angeles, ia diterima kerja di perusahaan Bleeding Fingers, yang ikut dimiliki oleh salah satu komposer idolanya, Hans Zimmer. Ia merasa sangat senang, rendah hati, dan beruntung bisa bekerja di perusahaan ini.

Laurentia Editha, komposer musik untuk film dan acara televisi di Los Angeles, California (dok: Laurentia Editha)
Laurentia Editha, komposer musik untuk film dan acara televisi di Los Angeles, California (dok: Laurentia Editha)

“Aku melihat banyak orang yang antara bisa masuk, tapi enggak bisa survive, atau enggak bisa masuk,” jelas Lauren.

“Apa lagi co-worker ku semua di sini juga hebat-hebat. Jadi movitasi untuk jadi semakin bagus, semakin banyak ketrampilan, untuk menjadi komposer yang lebih baik itu banyak banget,” tambahnya.

Tidak lagi menjadi asisten, kini Lauren menjabat sebagai komposer dan orchestrator, yang kerap menggarap musik untuk film dan acara televisi.

“Jadi film scoring itu kalau misalnya kamu nonton film, terus yang kamu denger di scene-nya, di filmnya yang bukan sound effect, jadi kayak tembak-tembakan gitu bukan itu, tapi musiknya,” jelas Lauren.

“Kita bukan sekadar nulis gitu, kita dapat picture, terus kita nulis for the picture gitu. Jadi musik sama visual itu harus benar-benar pas banget, harus klop supaya efektif di audience-nya,” tambahnya.

Hingga kini, Lauren sudah banyak terlibat dalam penggarapan musik untuk beragam serial televisi dan layanan streaming, seperti Alien Worlds dan Queer Eye di Netflix, dan Growing Up Animals di Disney+.

Tidak hanya itu Lauren juga ikut terlibat dalam penggarapan music untuk acara kesayangan yang sering ia tonton bersama keluarga sejak kecil.

“Saya kayak kontribusi to my favorite show,” ujarnya.

Nuansa Indonesia

Proyek pertama Lauren di Bleeding Fingers adalah menggarap musik untuk sebuah episode yang mengangkat tentang Bali dalam serial Home di Apple TV+.

Laurentia Editha saat kuliah di Berklee College of Music di Boston, Massachusetts (dok: Laurentia Editha)
Laurentia Editha saat kuliah di Berklee College of Music di Boston, Massachusetts (dok: Laurentia Editha)

“Memang kayaknya dikasih Bali ya, karena aku dari Indonesia,” jelas Lauren.

Menurut Lauren, ini adalah proyek yang “paling susah” yang ia kerjakan, mengingat ini adalah proyek pertamanya. Revisi pun harus ia lakukan hingga 7 kali.

“Harus belajar gimana cara (menanganinya), gimana caranya supaya enggak stres, gimana caranya supaya bisa manage work load, manage deadline, manage myself, emotionally mentally kayak gitu lho,” katanya.

Tergantung gaya musiknya, biasanya Lauren bisa menggarap musik berdurasi rata-rata 5 hingga 10 menit per hari. Namun, ada juga proyek yang memakan lebih banyak waktu.

“Yang lama sih kayak ‘Growing Up Animals’ gitu, itu kan 6 jam musik ya (6 episode dengan 1 jam musik per episode.red). Jadi secara jam terbang juga kalau dilihat dari ukuran musik yang sudah dirilis ya, yang 6 jam, 7 jam, 8 jam musik itu yang paling lama sih,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *