Prinsip dasar NU yang lebih moderat dan inklusif itu adalah warisan modernisasi dari Gus Dur saat memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia pada era 1980an. Dikutip dari Museum Kepresidenan, pada 1983, Gus Dur menjadi bagian kelompok yang menyiapkan respons NU terhadap langkah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menjadikan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Selama empat bulan, Gus Dur menelaah Quran dan Sunnah untuk menjadi pembenaran dan akhirnya menyimpulkan bahwa NU bisa menerima Pancasila sebagai Ideologi Negara. Tak heran, Gus Dur kerap disebut sebagai Bapak Pluralisme karena pandangannya yang menghargai keberagaman.
Pengurus partai
Ketua Umum: Muhaimin Iskandar
Sekretaris Jenderal: Hasanuddin Wahid
Bendahara: Nur Yasin
Perolehan suara anak kandung NU
Dalam pemilu 1999, yang merupakan pemilu perdana bagi PKB, perolehan suara green party itu langsung melesat ke posisi ketiga dengan 13,33 juta suara atau 12,61 persen yang setara dengan 51 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Pemilu 1999 dimenangkan oleh PDI-P yang mengantongi 35,6 juta suara atau 33,12 persen dari jumlah suara sah dan Golongan Karya (Golkar) yang meraup 23,67 juta suara atau 25,97 persen. PDI-P menguasai DPR RI dengan memperoleh 153 kursi, disusul Golkar 120 kursi dan PKB dengan 51 kursi.
Seperti halnya karisma mendiang Sukarno yang menjadi magnet bagi PDI-P untuk mendulang suara, faktor ketokohan Gus Dur juga jadi pendongkrak suara PKB pada pemilu 1999.
Pada pemilu berikutnya 2004, perolehan suara PKB turun tipis, tetapi masih bertahan di dalam lingkaran tiga besar. Pada saat itu, PKB meraih 11,98 juta suara atau 11,35% persen.
Sayangnya, pada pemilu 2009 perolehan suara PKB melorot tajam ke peringkat tujuh dengan hanya meraih 5.146.302 suara (4,95 persen). Namun, PKB mampu bangkit pada pemilu 2014 dengan meraup 11,29 juta suara (9,04%), dua kali lipat dari perolehan suara pada 2004.
Dalam pemilu 2019, perolehan suara PKB meningkat menjadi 13,57 juta suara atau 9,6%, tetapi harus puas di urutan keempat.
Capres-cawapres: tak beranjak dari nomor bontot
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin menerima pinangan Anies Baswedan untuk menjadi calon wakil presidennya (cawapres). Pasangan Anies-Cak Imin diusung oleh Koalisi Perubahan yang merupakan koalisi dari PKB, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).