Pria kelahiran 26 November 1958 ini juga dikenal sebagai praktisi dan akademisi di bidang pengelolaan sumber daya air.
Ia merupakan inisiator Gerakan Menabung Air (GERAI), yang berfokus pada pemetaan wilayah rawan banjir dan pembuatan sumur injeksi di Malang Raya.
Program ini bahkan telah diadopsi oleh pemerintah daerah, termasuk Pemprov DKI Jakarta.
Dengan kombinasi latar belakang keagamaan dan akademiknya, Prof. Bisri menegaskan bahwa hafidz Al-Qur’an memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam institusi kepolisian.
“Kami berharap program seleksi anggota Polri ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak hafidz yang turut berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan yang lebih humanis dan berintegritas,” pungkas Prof H Bisri. [Red/Yud]