Menurut Zulkifli, ada tiga tipe kepemimpinan: populis, strategis, dan substansial. Ia menilai Luthfi dan Yasin berada pada kategori terakhir, yakni pemimpin yang lebih fokus pada dampak kebijakan daripada sorotan publik.
“Pak Luthfi dan Gus Yasin tidak sibuk tampil di depan kamera. Mereka membentuk Super Tim bersama OPD, bekerja senyap tapi berdampak,” ujar Zulkifli, Rabu (20/8/2025).
Peneliti Litbang Kompas, Arita Nugraheni, menyebut temuan survei di Jawa Tengah cukup unik. Meski tingkat kepuasan terhadap kinerja gubernur dan wakilnya tinggi, popularitas mereka justru rendah.
“Delapan dari sepuluh responden menilai kinerja duo ini baik. Tapi saat ditanya siapa gubernurnya, sebagian menyebut nama lain,” ungkap Arita.
Zulkifli mencontohkan kebijakan penurunan tarif Trans Jateng dari Rp 2.000 menjadi Rp 1.000 bagi veteran, pelajar, buruh, dan lansia sebagai langkah konkret yang jarang mendapat perhatian media.
“Mereka tidak mempersoalkan popularitas. Yang penting masyarakat merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Menanggapi kritik soal infrastruktur jalan dan lapangan kerja, Zulkifli menjelaskan bahwa perbaikan jalan belum bisa dilakukan di awal tahun karena keterbatasan APBD murni. Namun, program perbaikan telah diintegrasikan dengan kabupaten/kota dan akan terealisasi melalui anggaran perubahan.
“Dampaknya akan mulai terasa Oktober hingga Desember. Fokusnya bukan hanya jalan provinsi, tapi juga konektivitas antarwilayah,” jelasnya.
Di sektor ketenagakerjaan, investasi padat karya yang masuk ke Jateng disebut telah membuka peluang kerja bagi sekitar 200 ribu orang. Meski demikian, ia mengakui risiko PHK tetap ada jika sektor padat karya terguncang.