Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menuturkan, pentingnya menjaga keseimbangan antara fungsi konservasi, lindung, dan produksi.
Pihaknya menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi di kawasan TNBTS, seperti pencurian, perburuan satwa, serta kebakaran hutan, yang menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan ekosistem.
“Mengacu pada kejadian karhutla tahun 2023 yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas wisata. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada wisatawan agar mematuhi peringatan dan peraturan yang disampaikan petugas agar kejadian tersebut tidak terulang apalagi saat ini sedang musim kemarau,” ucap AKBP Latif.
Apel Siaga ditutup dengan pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran hutan serta simulasi penanggulangan karhutla oleh tim gabungan. Kegiatan berjalan dengan lancar, tertib, dan aman berkat dukungan pengamanan dari Polres Probolinggo, Polda Jatim. [Red/Yud]