Ia mengatakan Bullying bukan hanya sekadar bercanda atau saling mengejek, namun itu adalah bentuk kekerasan psikologis maupun fisik yang bisa berdampak jangka panjang terhadap korban.
“Kita semua, baik siswa, guru, maupun orang tua, harus bersatu melawan bullying,” ujar AKP Abdullah Madjid di hadapan para siswa.
Dalam sosialisasi tersebut, AKP Abdullah Madjid menjelaskan berbagai bentuk bullying yang umum terjadi di sekolah, mulai dari bullying verbal (ejekan, hinaan), fisik (pemukulan, dorongan), hingga bullying sosial (pengucilan, penyebaran gosip).
Ia juga menekankan bahwa dengan kemajuan teknologi, bullying kini bisa terjadi melalui rana dunia maya, yang sering kali lebih sulit dideteksi dan bisa berdampak lebih luas.
Melalui metode penyampaian yang interaktif dan disesuaikan dengan usia peserta, AKP Abdullah Madjid mengajak para siswa untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan tidak menjadi pelaku, korban, maupun pembiar terhadap perundungan.
Ia juga memberikan tips tentang bagaimana cara menghadapi bullying, seperti melaporkan kepada guru, orang tua, atau pihak berwajib, serta pentingnya membangun keberanian untuk berkata “tidak” terhadap tindakan negatif.