“Kami menyadari bahwa membangun infrastruktur kerja pasti banyak permasalahan, baik itu bersifat sosial ataupun yang lain,”ujarnya.
Ia mencontohkan terkait permasalahan seperti kasus material di curi, kemudian tanah diakui orang lain yang bisa saja terjadi.
“Terkait hal itu kami sangat perlu bantuan kepolisian,” ungkap Anang Yahmadi.
Dalam agenda tersebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto tentunya sangat menyambut baik atas kegiatan untuk memperkuat bentuk sinergitas.
Hal itu menurut Kapolda Jatim adalah wujud dukungan suatu tugas kepolisian sesuai dengan amanat undang-undang yaitu memberikan perlindungan, pengayoman terhadap masyarakat untuk terus bisa memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kita juga ketahui bersama bahwa perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat, bahkan dalam ruang publik pembicaraan kita terus berfokus pada perkembangan revolusi teknologi, yang bercirikan dengan peningkatan yang lebih cepat dari teknologi digitalisasi,”tutur Irjen Toni.
Irjen Pol Toni Harmanto menyebut Polda Jawa Timur sebagai salah satu elemen bangsa yang berperan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat, juga perlu merespon dampak dari perkembangan adanya revolusi industry.
“Terutama terhadap profesionalitas dan kesiapan SDM kita dalam menghadapi perkembangan kamtibmas yang semakin modern dan canggih dalam menghadapi kejahatan – kejahatan,” jelas Kapolda Jatim.
Namun demikian, lanjut Kapolda Jatim, dalam konteks menghadapi tantangan tugas kedepan yang lebih kompleks, Polri tidak bisa melaksanakan tugasnya sendiri, tentu perlu ada kolaborasi, koordinasi, kerja sama dengan berbagai lembaga dan stakeholder yang lain.