Berbagai tantangan diharapkan tidak memperlemah upaya dalam penyelenggaraan pemilu. Oleh karenanya perlu disiapkan yang matang, terencana dan pasti terukur dengan baik.
Menurut Kapol Jatim, di daerah lain pelaksanaan tahapan Pemilu serentak di tahun 2024 termasuk di Jawa timur tentunya memiliki berbagai macam kerawanan.
Apa lagi wilayah Jawa Timur yang sangat luas dengan kondisi geografis yang beragam, menurut Kapolda Jatim juga akan berpotensi mempersulit pendistribusian logistik pemilu.
Kapolda Jatim juga menyebut dari segi keamanan berdasarkan penilaian bagan IPKP Polri periode ketiga di Jatim saat ini masuk kategori rawan dengan skor 65,16 persen.
“Persentase ini merupakan angka penurunan dibandingkan periode kedua sebelumnya yakni kategori sangat rawan sebelum ditahap ketiga skor sebelumnya 81,14 persen,” tambah Irjen Toni Harmanto.
Indeks kerawanan potensi konflik yang ada di akhir tahun lalu kata Kapolda Jatim sebanyak 268 dengan identifikasi berbagai klaster potensi konflik dan saat ini hanya tersisa 4 (empat).
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Dir Intelkam Polda Jatim, Pak Karoops dan semua jajaran TNI, jajaran Kepolisian elemen masyarakat, stakeholder semua,” ucap Kapolda Jatim.