Dalam kegiatan ini, tim psikologi mendengarkan pengalaman korban, memberikan validasi emosi, serta membangun motivasi dan optimisme agar para penyintas mampu melewati masa pemulihan pasca-trauma.
Edukasi juga diberikan kepada keluarga agar dapat memberikan dukungan moral yang efektif bagi anak-anak mereka.
“Melalui pendampingan ini, para korban mampu mengungkapkan rasa takut dan cemas, serta tumbuh kesadaran bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah ini. Ada banyak pihak yang peduli dan siap membantu,” jelas AKBP Mujib.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan semangat, rasa percaya diri, serta interaksi positif antar keluarga korban.