Pelaksana tugas Direktur Utama AirAsia Indonesia, Achmad Sadikin, menyebut rute Semarang–Kuala Lumpur akan dilayani tujuh kali seminggu menggunakan Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang. Ia menambahkan, penambahan frekuensi dan rute baru akan dikaji berdasarkan animo masyarakat.
“Kami akan lakukan assessment selama tiga bulan. Jika permintaan tinggi, frekuensi bisa ditambah,” ujarnya.
Sementara itu, Bank Indonesia Jawa Tengah turut mendukung melalui promosi pariwisata dan sistem pembayaran digital lintas negara. Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyebut transaksi QRIS Cross Border telah menjangkau Malaysia, Thailand, dan Singapura, dengan nilai transaksi terbesar berasal dari Malaysia.
“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan Jepang dan Tiongkok. Ini akan memperkuat ekosistem ekonomi digital dan pariwisata,” kata Rahmat.
Kembalinya penerbangan internasional dari Semarang bukan sekadar layanan transportasi, melainkan strategi pembangunan ekonomi yang inklusif. Dengan dukungan lintas sektor, Jawa Tengah kini membuka pintu lebih lebar bagi wisatawan, investor, dan pelaku usaha dari berbagai negara. [SIS]