Pendapatan Berburu Botswana Meningkat Hampir Dua Kali Lipat di Tengah Protes Inggris

  • Whatsapp
Masyarakat yang tinggal di kawasan satwa liar berunjuk rasa di depan Komisi Tinggi Inggris di Gaborone, 12 Maret 2025. (Foto: Mqondisi Dube/VOA)

Botswana menerima hampir $4 juta dari musim berburu tahun lalu meskipun Inggris berupaya melarang perburuan satwa liar Afrika.

Botswana telah meraup $4 juta (setara Rp 64,5 miliar) dari penjualan lisensi untuk berburu hewan liar, yang merupakan angka tertinggi sejak pencabutan larangan berburu pada 2019. Musim berburu, yang berakhir pada November, berjalan di tengah meningkatnya penentangan dari beberapa negara Eropa yang menginginkan larangan impor satwa liar Afrika.Botswana mengeluarkan sekitar 400 izin untuk berburu gajah setiap tahunnya. Sebagian besar izin dibeli oleh pemburu dari luar negeri.

Bacaan Lainnya

Menteri Lngkungan Hidup dan Pariwisata Wynter Mmolotsi mengatakan kepada Parlemen pada Kamis (13/3) bahwa jutaan dolar dihasilkan melalui penjualan sebagian besar izin berburu gajah di desa-desa di kawasan satwa liar.

“Untuk mengelola populasi satwa liar, negara ini menerapkan kombinasi pemanfaatan sumber daya satwa liar secara konsumtif dan nonkonsumtif untuk memperoleh manfaat ekonomi yang optimal, khususnya bagi masyarakat kita,” katanya.

“Untuk musim berburu 2024, kuota masyarakat menghasilkan total 42.863.423 pula (mata uang Botswana-red). Selanjutnya, total 15.633.950 pula diperoleh dari penjualan kuota perburuan gajah khusus untuk mendukung konservasi gajah dan proyek-proyek yang dipimpin masyarakat dalam wilayah jelajah gajah.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *