( DN ) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa sekitar 800.000 orang di sebuah kota di Sudan berada dalam ancaman yang sangat serius dan mendesak seiring dengan eskalasi kekerasan yang semakin parah. Para pejabat tinggi PBB memperingatkan Dewan Keamanan pada Jumat (19/4) bahwa situasi tersebut bisa memicu konflik antarkomunitas yang berdarah di seluruh Darfur.
Satu tahun yang lalu, terjadi konflik berskala besar di Sudan antara tentara Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, yang mengakibatkan krisis pengungsian terbesar di dunia.
Rosemary DiCarlo, Kepala Urusan Politik PBB, memberitahu Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang bahwa pertempuran terjadi antara Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan anggota Pasukan Perlindungan Gabungan yang bersekutu dengan Tentara Sudan (SAF) di sekitar El Fasher, ibu kota Darfur Utara.