“Jika irigasi dan pasokan air terjaga, Karangtengah bisa tanam padi hingga tiga musim dalam setahun. Potensi pendapatan masyarakat bisa kembali mencapai Rp55,89 miliar,” ujarnya.
Saat ini, lahan yang sudah tertanami mencapai 231,9 hektare, terdiri dari Desa Dukun (148 ha), Klitih (41 ha), Pidodo (12 ha), dan Kedunguter (30,9 ha). Sementara rencana tanam musim tanam pertama (MT 1) mencakup 223,1 hektare.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra, menambahkan bahwa beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di Jawa Tengah. Inflasi daerah pada Juli 2025 tercatat 2,52% (yoy), lebih tinggi dari angka nasional.
“Pemulihan sawah ini penting untuk menjaga pasokan beras dan menstabilkan harga pangan di Jawa Tengah,” tegas Rahmat.