Megawati Ingatkan Urgensi Menjunjung Moral dan Etika dalam Pemilu

  • Whatsapp
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (foto: dok).

Perolehan suara itu melonjak pada pemilu tahun 2019, menjadi 27.053.961 atau 19,33% suara sah. Ketika itu PDI-Perjuangan mengusung Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.

Pemilu tahun 2024 ini dinilai banyak kalangan sebagai salah satu ujian terberat kepemimpinan Megawati sebagai ketua umum. Tidak saja untuk mencapai target memenangkan pemilu presiden dan pemilu legislatif sebagaimana dua pemilu sebelumnya, tetapi juga menjaga keutuhan partai pasca-pemilu.

Bacaan Lainnya
PDI-P mengusung pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD dalam Pilpres 2024. (VOA/Indra Yoga)
PDI-P mengusung pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD dalam Pilpres 2024. (VOA/Indra Yoga)

Ini erat kaitannya dengan sikap Presiden Jokowi, kader partai yang dua kali diusung PDI-Perjuangan sebagai calon presiden mereka, tetapi kini mengisyaratkan dukungan kepada calon presiden lain. Langkah yang langsung diikuti oleh menantunya, Bobby Nasution.

Belum lagi pilihan putra Jokowi, Kaesang Pangarep, yang beralih ke Partai Solidaritas Indonesia PSI, dan tentunya yang juga masih melekat kuat di ingatan publik adalah keputusan putra lain Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi cawapres Prabowo Subianto setelah melalui putusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial. Prabowo-Gibran kini berhadapan langsung dengan capres-cawapres PDI-Perjuangan saat ini : Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Pidato Politik Megawati Dinilai Normatif

Pengamat politik yang juga pendiri “Lingkar Madani” Ray Rangkuti mengakui pidato politik Megawati pada HUT PDI-Perjuangan kali ini berbeda dengan pidato-pidato sebelumnya yang cenderung kritis dan menyerang Presiden Jokowi. Pidato Megawati kali ini cendrung normatif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *