Luhut: Indonesia Tidak Takut Dikucilkan Amerika Usai Gabung BRICS

  • Whatsapp
https://www.voaindonesia.com/a/luhut-indonesia-tidak-takut-dikucilkan-amerika-usai-gabung-brics/7934001.html#:~:text=Delegasi%20Afrika%20Selatan%20duduk%20di%20belakang%20kaca%20dengan%20logo%20BRICS%20saat%20KTT%20BRICS%20diadakan%20di%20Johannesburg%2C%20Afrika%20Selatan%2C%2023%20Agustus%202023.%20(Foto%3A%20REUTERS/Alet%20Pretorius)

Luhut menilai dengan bergabungnya Indonesia dengan BRICS, pasar Indonesia akan semakin besar, sehingga bisa meminimalisir dampak rambatan dari berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh negara-negara besar saat ini.

“Kalau kita tidak hati-hati dengan persoalan yang ada di China sekarang, dan juga persoalan di Eropa di mana gas dari Rusia disetop, itu akan terjadi masalah krisis energi di Eropa dan dia turunkan ke China, dan China masalah ekonominya sekarang lagi kurang baik, dan Amerika uncertainty-nya tinggi karena tarif (impor) yang belum jelas mau berapa persen dinaikkan oleh Presiden Trump. Jadi kombinasi masalah ini. memang (harus) betul-betul dicermati dengan baik,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Ekonom CELIOS Galau D Muhammad mengatakan bergabungnya Indonesia ke BRICS mencerminkan semangat optimisme yang ingin disampaikan oleh pemerintah bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan ingin menjangkau, bernegosiasi dan berinteraksi aktif di berbagai forum.

“Manfaatnya kita mungkin bisa terlibat aktif, berkolaborasi misalkan dengan negara-negara di Timur Tengah terkait dengan transisi energi, kemudian kolaborasi dengan Brazil misalkan dalam ranah ekonomi restoratif, kemudian di agenda-agenda perubahan transisi energi di Afrika Selatan,” ungkap Galau ketika berbincang dengan VOA.

Meski begitu, ujar Galau, ada berbagai konsekuensi yang harus menjadi perhatian pemerintah ketika Indonesia mengambil posisi yang berlawanan dengan negara-negara anggota G7 yang menurutnya bisa saja menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian domestik.

Ia mencontohkan, dengan Amerika yang kelak akan dipimpin oleh Donald Trump yang berencana akan memberikan disinsentif kepada negara anggota BRICS.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *