Karya terbaik nantinya akan direalisasikan dalam bentuk kain batik dan berpotensi menjadi bagian dari identitas batik khas Lamongan.
Ketua panitia lomba, Anang Taufik, melaporkan bahwa jumlah peserta tahun ini mencapai 250 orang, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Mereka terbagi dalam tiga kategori: 57 peserta dari tingkat SD/MI, 139 dari SMP/MTs, dan 54 peserta kategori umum. Dari kategori umum, telah terpilih 15 finalis yang akan berlaga di Kantor PKK, sementara peserta pelajar akan berkompetisi di Pendopo Lokatantra.
“Peningkatan jumlah peserta menunjukkan bahwa minat terhadap batik di kalangan anak-anak Lamongan semakin tinggi. Penghargaan bagi para pemenang akan diberikan bertepatan dengan Hari Batik Nasional, 2 Oktober mendatang,” jelas Anang.
Penilaian karya dilakukan oleh tiga juri berpengalaman di bidang batik dan desain, yaitu Lintu Tulistyantoro (Ketua Komunitas Batik Jawa Timur), Umbar (praktisi batik), dan Istiqomah (desainer). Aspek yang dinilai meliputi ide, estetika, komposisi warna, kesesuaian tema, keharmonisan, serta teknik menempel kain.